KEUTAMAAN MALAM
Menghidupkan Malam
"Dari Abu Hurairah ra. :Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam ,lalu berfirman; barangsiapa yang berdoa ,maka Aku akan kabulkan ,barangsiapa yang memohon,pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti aku akan mengampuninya".[hadis riwayat al-bukhari].
Hidupkanlah malam Anda dengan lautan ketaatan .
Campakkanlah kemaksiatan, kau akan dapat kebahagiaan.
Waktu Malam atau biasa disebut dalam bahasa Arab dengan al-lail adalah waktu yang dimulai dari terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar shadiq atau terbitnya matahari. Menghidupkan (al-ihya) menurut bahasa adalah menjadikan sesuatu itu semakin hidup. Sedangkan para ahli fikih mengatakan bahwa yang dimaksud Menghidupkan Malam adalah memanfaatkan semua waktu malam atau sebagian besarnya dengan ibadah seperti shalat, dzikir, membaca Al-Qur'an dan yang semisalnya. Dengan demikian yang dimaksud waktu yang digunakan untuk Menghidupkan Malam adalah menghidupkan sebagian besar dari malam yang kita lewati.
Dengan demikian, bisa kita tarik kesimpulan dari pernyataan para ahli fikih bahwa Menghidupkan Malam harus menghidupkan kebanyakan malam, namun bisa saja hanya menggunakan salah satu dari bagian waktu malam. Terkadang pula Menghidupkan Malam identik dengan "bangun shalat malam".
Anda juga sebagian ulama yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan qiyamullail adalah menyibukkan diri sebagian besar waktu malam dengan amal ketaatan, atau menggunakan sebagian waktunya dengan membaca Al-Qur'an, mendengar hadis, atau bertasbih, atau membaca sholawat atas rasulullah atau bahkan ada sebagian ulama yang menyatukan aktivitas tersebut dan menambahkannya dengan menelaah dan mengkaji suatu ilmu yang akan membawa manfaat dunia dan akhirat.
Dengan demikian, menghidupkan malam bisa dengan cara yang sangat variatif (beragam) bisa dengan memperbanyak doa dan istighfar pada semua bagian malam, terutama setengah akhir dan yang lebih utama pada waktu sahur, seperti yang dilakukan oleh anas bin malik dengan membaca istighfar sebanyak 70 kali. Atau dengan bentuk ibadah lainnya.
Bisa jadi antara satu orang dengan lainnya berbeda dalam menghidupka malam. Menghidupkan malam seorang 'abid (ahli ibadah), berbeda dengan seorang 'alim (ahli ilmu), atau seorang muta'allim (pelajar), atau seorang wali, imam, qadhi (hakim), atau seorang profesional, atau orang yang telah tenggelam dan mabuk cinta kepada Allah. Tidak mesti semua orang harus duduk manis menghadap ke kiblat, mengisolasi diri, meninggalkan dunia, kemudian membaca rangkaian dzikir atau ritual lainnya, Tapi, bisa saja tetap pada profesi masing-masing dengan tidak memakan waktu yang lama, namun seiring menjalankan aktivitasnya ia tetap berdzikir kepada Allah.
Al-Qur'an memberi perhatian yang sangat besar atas waktu malam. Jika kita telusuri, maka akan kita dapatkan bahwa di dalam Al-Qur'an ada sekitar 51 ayat yang membicarakan tentang malam. Ini merupakan pesan tersirat dan tersurat bagi kita untuk menyambut arahan Al-Qur'an tersebut dengan serius dan menghiasinya dengan amal ketaatan dan dzikir kepada Allah.
[Agar Malam Penuh Berkah & Curahan Rahmat Allah Swt.]
Comments
Post a Comment